Free cookie consent management tool by TermsFeedBerkah Ramadan, Intip Kisah Sukses Bertani dan Upaya Industri Pupuk Bantu Petani - Demfarm
logo-demfarm

Berkah Ramadan, Intip Kisah Sukses Bertani dan Upaya Industri Pupuk Bantu Petani

·

Rumah Toga (tanaman obat keluarga) Ma’rifah Herbal adalah UMKM binaan PT Pupuk Kaltim (PKT) yang berhasil meraih penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk kategori perusahaan kecil dan menengah. Rumah Toga Ma’rifah Herbal menerima penghargaan yang diserahkan oleh wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ma’rifah Herbal adalah salah satu dari 34 perusahaan penerima Paramakarya di Indonesia, yang terbagi dalam 22 perusahaan kecil dan 12 perusahaan menengah dari 24 provinsi.

Rumah Toga Ma’rifah Herbal adalah UMKM binaan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang berada di bontang. Dalam 3 tahun terakhir Ma’rifah herbal berhasil meningkatkan produktivitas dan berhasil menjadi perusahaan pertama di Bontang yang mendapat penghargaan tersebut. Hasma selaku ketua dari Ma’rifah Herbal mengatakan bahwa dengan adanya penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan produktivitas usaha di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dengan turunan produk berbagai jenis minyak herbal seperti minyak urut, minyak kemiri, VCO, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga, hingga jasa eduwisata dan spa.

Keberhasilan yang didapat oleh Ma’rifah Herbal tentu tak terlepas dari hasil binaan PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT). sejak menjadi binaan PKT pada tahun 2016 Ma’rifah herbal terus bertransformasi dengan berbagai pengembangan, hingga mampu mengakomodasi 25 anggota diseluruh unit usaha. Permintaan yang diterima oleh Ma’rifah Herbal juga tidak hanya datang dari Bontang, tetapi juga daerah lain di sekitar Kaltim. Ma’rifah Herbal juga menginisiasi terbentuknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Borneo Skill Synergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bontang Herbal Course, yang mencakup 14 program pengembangan di bidang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat. 

Anggono Wijaya yang merupakan Vice President Corporate Social and Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim mengatakan “ Peningkatan produktivitas dan pengembangan sektor usaha merupakan sasaran utama pembinaan Pupuk Kaltim bagi UMKM, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”. Selain itu Pupuk Kaltim juga melakukan pendampingan rutin dengan berbagai pelatihan dan penguatan kapasitas kelompok telah menciptakan beragam peluang baru dari bahan baku tanaman obat, sebagai bisnis potensial yang menjanjikan . menurut Anggono pencapaian dari Ma’rifah Herbal adalah sebuah kebanggaan bagi Pupuk Kaltim karena terus menunjukkan produktivitas di tengah masa pandemi Covid-19 , bahkan mampu mengembangkan berbagai peluang usaha baru.

Upaya Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Bantu Para Petani

PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) selain berkomitmen membantu para pengusaha UMKM dalam pengembangan bisnisnya, PKT juga berkomitmen untuk membantu para petani yang ada di Indonesia khususnya Kalimantan Timur. PKT mengadakan berbagai macam program dan pelatihan untuk para petani. Mulai dari program makmur yang bertujuan membantu peningkatan serta pengembangan produktivitas petani. Program makmur berfokus pada menciptakan ekosistem yang mendukung kinerja petani hingga pendampingan secara berkelanjutan. Selain itu PKT juga memberikan bantuan dana, mengadakan pelatihan dan pembinaan kepada para petani. Semua itu bertujuan untuk dapat membantu para petani meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian.

PKT Bantu Pendanaan UMK Mitra Binaan di Kutai Timur

PKT memberikan bantuan kepada Usaha Menengah Kecil yaitu Kelompok Tani Desa Beno Harapan, Kecamatan Batu Ampar, Kutai Timur berupa modal usaha senilai Rp. 657 juta dan 25 unit alat semprot tangan. Pemberian bantuan ini juga disertakan dengan program pelatihan pengelolaan dan teknik budidaya tanaman lada terpadu pada 25 petani binaan di desa tersebut. Anggono Wijaya mengatakan “ pelatihan ini dalam upaya mengembalikan kejayaan lada sebagai salah satu komoditas andalan Kaltim, agar mencapai produktivitas hasil yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada kesejahteraan petani”.

Selama ini mitra binaan tersebut mengalami kendala pada pengelolaan lahan budidaya dan pengendalian hama, termasuk penggunaan pupuk yang tepat untuk hasil yang maksimal. Anggono berharap dengan pelatihan ini para petani binaan dapat didorong untuk mengoptimalkan produktivitas lada dengan menggunakan produk PT Pupuk Kaltim, serta tata cara pemeliharaan tanaman sesuai kondisi lahan pertanian dengan baik dan benar. Pelatihan ini juga merupakan upaya Pupuk Kaltim mengajak para petani untuk megembangkan potensi lahan lada di Kaltim, dari saat ini seluas 8,92 hektar dengan penghasilan 5,79 ton.Tujuan besar dari bantuan yang diberikan oleh PKT adalah agar komoditas lada Kaltim kembali menggeliat dengan produktivitas hasil yang maksimal. 

Pelatihan PKT

Program selanjutnya yang dilakukan oleh PKT adalah memberikan pelatihan pengembangan SDM, keuangan agribisnis, dan budidaya tanaman hortikultura bagi 30 petani binaan di Desa Sebuntal dan Desa Semangko , Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, guna meningkatkan kapasitas petani mengelola manajemen pertanian. Pelatihan ini adalah salah satu bentuk upaya PKT untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para petani, khususnya di daerah kecamatan Marangkayu untuk pengelolaan sumber daya pertanian yang lebih baik dan maksimal.

Fokus dari pelatihan ini berupa peningkatan pengetahuan dan pengenmbangan wawasan terkait pengelolaan usaha tani hortikultura, yang mencakup subsistem dari hulu ke hilir. Karena hal ini dinilai sangat dibutuhkan sebagai bekal dalam pengembangan produktivitas pertanian masyarakat melalui penguatan kelembagaan pertanian selain bantuan modal bagi para petani. Melalui pelatihan ini para petani juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait pengelolaan keuangan dan pembiayaan usaha tani, termasuk pengembangan sumber daya pertanian pada budidaya tanaman hortikultura. Pelatihan ini diharapkan selain mendapat manfaat dari sisi produktivitas pertanian, tetapi juga mampu mendongkrak kesejahteraan petani secara berkesinambungan. 

Topik
Artikel Terbaru