Bukan Cuma Lavender, Peppermint Ternyata Bisa Usir Nyamuk Bandel di Rumah, Lho!
Manfaat Peppermint
(Istimewa)Demam berdarah dan malaria menjadi jenis penyakit yang memiliki dampak berbahaya. Kedua penyakit ini bersumber dari nyamuk, yang mana hewan tersebut cukup banyak berkembang biak di musim hujan seperti saat ini.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah nyamuk datang dan menyerang. Nyamuk bisa diusir dengan cara alami atau dengan bantuan obat- obatan kimia. Salah satu cara alami yang bisa dilakukan adalah dengan menanam tanaman- tanaman yang tidak disukai nyamuk.
Lavender merupakan salah satu tanaman yang paling terkenal dapat mengusir nyamuk. Hal ini karena lavender memiliki aroma yang tidak disukai oleh nyamuk. Namun selain lavender, ada juga tanaman- tanaman lain yang efektif mengusir nyamuk di rumah, di antaranya basil, peppermint, rosemary dan masih banyak lainnya.
Peppermint Sebagai Pengusir Nyamuk di Rumah
Peppermint adalah tanaman hias yang terdiri dari campuran water mint dan spearmint. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai penambah rasa dan aroma pada makanan, minuman. Selain itu peppermint juga digunakan sebagai obat-obatan dan tambahan pada kosmetik.
Peppermint juga bisa digunakan sebagai pengusir nyamuk. Menanam daun peppermint di rumah bisa menjadi salah satu langkah mencegah serangan nyamuk. Pada daun peppermint terdapat kandungan minyak yang bisa membuat nyamuk tidak suka. Minyak daun peppermint juga bisa mengobati luka bekas gigitan nyamuk dan serangga lainnya. Daun peppermint bisa mengusir nyamuk dengan durasi 2,5 jam.
Selain dapat dikonsumsi dan digunakan secara langsung, daun peppermint juga banyak dimanfaatkan dengan menjadikannya minyak esensial. Namun untuk menggunakan minyak esensial peppermint tidak boleh dimakan atau diminum, minyak esensial peppermint dapat digunakan dengan cara di oles atau dihirup menggunakan uap atau diffuser.
Cara Menanam Peppermint di Rumah
Peppermint merupakan salah satu jenis dari daun mint yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Untuk menanam peppermint juga tidak terbilang sulit. Yang pertama dibutuhkan adalah bibit.
Bibit peppermint bisa didapatkan dengan tiga cara, yaitu dengan menanam dari tanaman yang sudah ada. Untuk menggunakan cara ini terlebih dahulu potong batang di atas percabangan sekitar satu centimeter untuk dapat tumbuh tunas baru. Lalu masukkan ke dalam wadah yang berisi air dan buang daun- daun yang masuk ke dalam air.
Setelah seminggu akar-akar daun peppermint akan muncul. Setelah beberapa minggu akara akan tumbuh dan memanjang sehingga sudah bisa dipindahkan ke media tanam. Jangan lupa untuk mengganti air sekitar 3-4 hari sekali agar akar tidak busuk.
Untuk mendapatkan bibit peppermint selanjutnya bisa dengan membeli bibit yang sudah ada dipasaran. Cara ketiga adalah sulur dari tanaman, yaitu mengambil tanamannya yang sudah memiliki akar dan menjalar cukup jauh dari akar utama.
Setelah menemukan bibit yang bagus, selanjutnya adalah menanam daun peppermint di media tanam. Untuk menanam peppermint bisa menggunakan pot ataupun langsung ke tanah. Sebelum menanam harus dipastikan media yang akan digunakan memiliki unsur hara yang tinggi dan ph kisaran 6-7. Peppermint adalah tanaman yang menyukai tanah dengan keadaan lembap dan basah. Ketika menanam peppermint menggunakan pot gunakanlah pot dengan ukuran diameter 30-40 cm untuk satu tanaman. Karena peppermint jenis tanaman yang menjalar sehingga membutuhkan ruang cukup untuk tumbuh. Peppermint juga tanaman yang membutuhkan banyak sinar matahari namun tidak bagus jika terkena langsung. Untuk menyiasatinya letakkan pot peppermint di dekat jendela.
Peppermint bisa tumbuh dengan perawatan yang minim, namun tak ada salahnya untuk tetap melakukan perawatan ekstra agar peppermint bisa tumbuh dengan baik. Untuk perawatan peppermint adalah jangan lupa untuk diberi pupuk seminggu sekali. Lalu sering melakukan penggemburan tanah dan pemindahan jika sudah terlalu rimbun. Selamat mencoba !
Penulis: Fitri