Demplot, Program Pupuk Kaltim yang Dongkrak Produktivitas Petani
Demonstration plot (demplot) tentu bukan istilah asing bagi para petani mungkin tidak asing. Demplot adalah metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan.
Tujuannya adalah agar para petani bisa melihat dan membuktikan pengaruh sesuatu terhadap tanaman. Ada beragam jenis demplot, diantaranya berupa inovasi budidaya, varietas baru, pemupukan, dan sebagainya yang disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut. Selain itu, kegiatan demplot juga sebagai upaya meningkatkan produktivitas tanaman.
Biasanya kegiatan penyuluhan ini dilakukan di daerah yang memiliki lahan pertanian yang luas. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa penyelenggaraan demplot diadakan di wilayah lain yang berpotensi dalam hal pertanian. Sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat memanfaatkan potensi pertanian yang ada sehingga lebih maksimal.
Umumnya aktivitas penyuluhan ini akan dilakukan di daerah yang punya basis pertanian kuat. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga penyelenggaraannya diadakan di daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian namun masih belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Dalam penyuluhan demplot ada beberapa tahap kegiatan yang wajib dilakukan saat kegiatan tersebut berlangsung. Setiap program penyuluhan biasanya memiliki susunan acara yang mengatur kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat demplot berlangsung.
Demplot merupakan salah satu program Pupuk Indonesia Grup sebagai produsen pupuk terbesar di Tanah Air. Semua anak usaha termasuk PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menjalankan program ini.
Dari hasil demplot, penggunaan pupuk berimbang untuk sejumlah komoditi terbukti berhasil meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat. Sebagai contoh Januari 2023 lalu, PT Pupuk Kalimantan Timur, melalui program Demplot berhasil meningkatkan produktivitas jagung pipil di Desa Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara dalam rangka mendorong produktivitas pertanian nasional.
AVP Penjualan Pupuk Kaltim Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) Agus Marjuma mengatakan, peningkatan produktivitas hasil demplot mencapai 6,8 ton per hektare (Ha), atau jauh di atas rata-rata nasional sebesar 5,4 ton/Ha.
“Program demplot kali ini pun menerapkan pola pemupukan berimbang menggunakan produk unggulan Pupuk Kaltim yakni Urea Daun Buah dan NPK Pelangi 16-16-16,” ujar Agus.
Dijelaskannya, program demplot di Kabupaten Nunukan sejauh ini telah dilaksanakan Pupuk Kaltim di dua lokasi, yakni di Kecamatan Nunukan Selatan dan Sebatik.
Program ini menggandeng Kelompok Tani Setia Kawan Desa Mansapa diatas lahan seluas 0,5 ha dengan masa tanam 110-115 hari. program demplot di Kabupaten Nunukan sejauh ini telah dilaksanakan Pupuk Kaltim di dua lokasi, yakni di Kecamatan Nunukan Selatan dan Sebatik.
Selain upaya mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian masyarakat, demplot juga bentuk pembuktian keunggulan produk Pupuk Kaltim khususnya pupuk Non Subsidi, agar petani yang sebelumnya tergantung dengan pupuk bersubsidi dapat mengetahui perbedaan hasil dan kualitas yang dicapai saat masa panen.
“Demplot sebagai kesinambungan upaya Pupuk Kaltim mengedukasi petani untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan, melalui pola pemupukan berimbang menggunakan produk non subsidi hasil produksi perusahaan,” terang Agus.
Dalam menjalankan demplot ini, PKT melakukan pendampingan secara berkala, dengan melibatkan Pemerintah Daerah melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
Pendampingan dilaksanakan sejak awal pengolahan dan penyiapan lahan, termasuk pemilihan bibit secara baik dan benar. Setelah penanaman, pendampingan dilanjutkan dengan pemupukan berimbang serta evaluasi berkala hingga masa panen.
“Kami harap keberhasilan demplot ini menjadi motivasi bagi petani Nunukan, sehingga peningkatan produktivitas pertanian kedepannya mampu dicapai dengan lebih optimal,” imbuh Agus.
Ketua Kelompok Tani Setia Kawan Abdul Malik, mengakui pola pemupukan berimbang yang diterapkan pada demplot kali ini sangat efektif dalam mendorong peningkatan produksi jagung pipil, didukung kualitas produk non subsidi Pupuk Kaltim yang sangat baik. Program ini dinilai dapat menjadi wadah bagi para petani di Indonesia agar bisa meningkatkan hasil pertanian secara maksimal.
“Kami berharap dengan adanya demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim, potensi pertanian di wilayah Kabupaten Nunukan bisa lebih maju di kemudian hari. Semoga program ini bisa terus dikembangkan kedepannya,” ucap Abdul Malik.
Capaian Terbaru Program Demplot PKT
Program Demplot PKT juga membuktikan keunggulan pupuk produksi PKT. Salah satunya adalah NPK Pelangi JOS yang digunakan dalam program demplot.
VP MBPK Pupuk Kaltim, Indah Febrianty mengatakan, NPK Pelangi JOS merupakan produk pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan fungsi pupuk anorganik dengan pupuk hayati dalam satu kemasan yang telah teruji efektivitasnya. Keunggulan produk ini pun sudah banyak dibuktikan melalui demplot maupun penggunaan langsung para petani secara mandiri, dengan produktivitas hasil yang meningkat signifikan dari sebelumnya.
Secara umum penggunaan NPK Pelangi JOS menunjukkan kenaikan produktivitas dari 21-55 persen, dengan penggunaan dosis yang lebih sedikit dibanding pemupukan biasa. Berbagai komoditas yang dibudidaya pun mampu mencapai hasil yang tinggi, sehingga biaya yang dikeluarkan petani pun lebih hemat mencapai separuh dari biaya sebelumnya.
“Pupuk Kaltim berharap tidak ada keraguan petani dalam menggunakan NPK Pelangi JOS, karena efektivitas dan keunggulannya telah teruji untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang cocok dengan berbagai karakteristik lahan,” kata Indah.
Atas keberhasilan NPK Pelangi JOS dalam program demplot ini, PKT memberikan apresiasi kepada distributor, kios dan petani sebagai pelanggan melalui program loyalitas gelar Gebyar Hadiah NPK Pelangi JOS dalam rangka mendorong produktivitas pertanian.
Penghargaan ini sebagai bentuk komitmen Pupuk Kaltim memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, sekaligus menciptakan sinergi yang saling menguntungkan antar kedua pihak. (Tyo)