Pemulihan Ekosistem Pasca Tambang, Intip Yuk Kelanjutan Kerja Sama Pupuk Kaltim dan KLHK
Pemulihan Ekosistem Pasca Tambang
(Istimewa)Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus focus untuk melakukan pemulihan lahan bekas tambang. Terkait hal ini, KLHK menggandeng PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dalam upaya pemulihan lahan bekas tambang di wilayah Kalimantan.
Lahan bekas tambang seluas 31,57 hektar di wilayah Makroman, Kalimantan Timur dan Monterado, Kalimantan Barat terus diperbaiki sehingga memiliki manfaat dan nilai guna bagi lingkungan dan masyarakat.
Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta mengatakan sebagai perusahaan yang memiliki basis operasional di Kalimantan, PKT memberikan perhatian besar dan berkontribusi dalam menjaga kualitas dan fungsi lingkungan untuk keberlanjutan.
“Oleh karena itu, kolaborasi strategis dengan KLHK ini menjadi salah satu wujud nyata dari prinsip kami dalam menjaga keseimbangan 3P (people, profit, dan planet). Kami percaya bahwa dengan inovasi teknologi pertanian dan pemupukan ramah lingkungan yang kami miliki, bisa membantu meningkatkan nilai guna lahan bekas tambang tersebut baik untuk lingkungan maupun masyarakat sekitar,” kata Hanggara Patrianta.
Saat berkunjung ke daerah Makroman, Samarinda pada Rabu (16/2/2022), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar, mengungkapkan program kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dan reklamasi lahan bekas tambang terus dilakukan. Hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia, salah satunya di wilayah Kalimantan.
“Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi para pihak yang terlibat, baik dari pemilik lahan dan PKT atas kontribusi aktifnya dalam membantu kesuksesan program ini. Kami berupaya merehabilitasi dan mengoptimalkan lahan bekas tambang tersebut menjadi area agrowisata kayu putih, dengan harapan pulihnya lingkungan disertai dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar karena terbukanya lapangan kerja baru,” ucap Siti Nurbaya Bakar.
Berdasarkan data KLHK, lahan bekas tambang di daerah Makroman seluas total 10,72 hektar telah diupayakan pemulihannya hingga seluas 8 hektar. Sementara untuk pengembangannya, terdapat lahan seluas 14,8 hektar berupa rawa yang dapat diintegrasikan sehingga total lahan pemulihan menjadi 22,8 hektar.
Selain di wilayah Makroman, sebelumnya inisiatif serupa telah dilakukan KLHK bersama PKT melalui pembentukan lahan demplot pertama di wilayah Arboretum Tengkawang, Desa Monterado, Kalimantan Barat. Lahan tersebut merupakan lahan bekas tambang emas ilegal yang luasnya mencapai 8,77 hektar.
Dalam upaya revegetasi lahan bekas tambang juga diperlukan hadirnya tanaman adaptif seperti kayu putih. Dikenal sebagai jenis tanaman yang cepat tumbuh, kayu putih diharapkan mampu memperkaya unsur hara tanah dengan lebih cepat.
Di sisi lain, tanaman kayu putih jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan produk akhir berupa minyak atsiri (minyak kayu putih) yang memiliki nilai ekonomi. Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat, selain dampak positif kembali hijaunya lingkungan tersebut.
Model pemulihan ini dinilai tepat oleh Kementerian LHK, baik untuk pengayaan tutupan lahan maupun dalam hal menetralisir kemasaman air tanah pasca tambang. Atas dasar itulah, Kementerian LHK bersama PKT memutuskan untuk mulai menanam total pohon Kayu Putih di wilayah demonstration plot (demplot) lahan bekas tambang di Makroman, Samarinda. Bahkan, penanaman di wilayah ini juga dicanangkan untuk nantinya menjadi lokasi agrowisata.
Sulap Lahan Bekas Tambang Jadi Lahan Pertanian
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta lahan bekas tambang yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimanfaatkan sebagai lahan pertanian rakyat. Salah satu upaya untuk mewujudkan tersebut melalui program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero).
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan pemanfaatan lahan bekas tambang ini, mampu mengalihkan para penambang ilegal menjadi petani. Apalagi melalui program Makmur Pupuk Indonesia, pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.
Dengan begitu, para petani yang mengikuti program Makmur ini mendapat banyak manfaat mulai dari pendanaan hingga kepastian penyerapan hasil panen ke depannya.
“Jadi ini satu sistem, program Makmur yang bikin ekosistem terjamin bagi para petani. Jadi mereka tanam tahu ada offtakernya, itu sangat bagus dan pendanaannya dari pemerintah,” kata Arya.
Program Makmur Pupuk Indonesia akan dilaksanakan di atas lahan seluas 89 hektar di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program ini tersebar di 4 desa, yaitu Burong Mandi, Kecamatan Damar, Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, dan Desa Kelubi, Kecamatan Manggar. Keempat desa ini berada di satu Kabupaten, yaitu Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
Smart Bio Ball, Teknologi Inovatif PKT
PKT akan menggunakan teknologi pertanian bernama Smart Bio Ball yang ramah lingkungan, guna mengembalikan tingkat kesuburan tanah sehingga lahan bekas tambang dapat kembali subur dan hijau. Smart Bio Ball dibutuhkan karena tanah pada lahan bekas tambang tidak subur dengan tingkat keasaman tanah yang tinggi.
Teknologi Smart Bio Ball mengambil bentuk bola mini (Seed Ball) yang mengandung berbagai bakteri menguntungkan, mikroza, benih tanaman perintis, asam humat, hidrogel dan pembawa bahan organik. Bentuknya yang mini memudahkan untuk disebarkan pada area lahan bekas tambang yang sulit terjangkau.
Smart Bio Ball ditebar menggunakan ketapel atau alat tebar lainnya. Saat Smart Bio Ball terkena air, benih akan mulai berkecambah dan mikroba akan tumbuh bersama dan membentuk ekosistem yang saling mendukung pertumbuhan tanaman perintis tersebut.
“Kami mengapresiasi kepercayaan Kementerian LHK yang kembali menggandeng PKT untuk berkontribusi pada upaya pemulihan lahan bekas tambang ini. Dengan konsistensi dan tekad yang kuat, kami optimis pemulihan lahan bekas tambang melalui penanaman berbagai jenis tanaman di demplot ini akan tumbuh dengan baik. Harapannya, upaya pemulihan lahan bekas tambang bersama KLHK ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menciptakan lingkungan lebih hijau demi bumi yang lebih asri,” tutur Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta.
Penulis: Tyo