Free cookie consent management tool by TermsFeedPeran Penting Ibu-Ibu Petani dalam Ketahanan Pangan Indonesia - Demfarm
logo-demfarm

Peran Penting Ibu-Ibu Petani dalam Ketahanan Pangan Indonesia

·
Cara merayakan hari ibu
Cara merayakan hari ibu (Demfarm)

Ibu-ibu petani memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. Mereka garda terdepan dalam memproduksi makanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat. Termasuk bertugas menjaga keberlanjutan produksi pangan, merawat sumber daya alam, sehingga dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi negara. 

Seperti seorang ibu yang merawat anaknya dengan penuh kasih sayang, begitu pun dengan ibu-ibu petani yang merawat tanaman dari benih hingga jadi hasil panen untuk mencukupi kebutuhan dengan penuh perhatian. 

Menurut Adegoye & Dittah dalam Research Clue, ekonomi di dunia berkembang pesat terutama di sektor pertanian. Terjadi peningkatan produksi tanaman ekspor dengan peningkatan kuantitas dan kualitas tanaman tersebut. 

Melihat angka yang bertumbuh ini,  tidak lepas dari jasa ibu-ibu petani yang telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.  Peran mereka menjadi sangat vital dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. 

Ibu-ibu petani Tulang Punggung Pertanian Indonesia

Pertanian Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran penting ibu-ibu petani. Mereka tidak hanya bekerja di ladang dan kebun, tetapi juga merangkul tanggung jawab sebagai tulang punggung pertanian di negeri ini.  Ibu-ibu ini berperan dalam menghidupkan sektor pertanian Indonesia sehingga layak diakui sebagai pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan bangsa.

Tidak hanya sekadar menanam dan merawat tanaman. Mereka bertanggung jawab atas berbagai aspek dalam kegiatan pertanian, mulai dari pemilihan bibit, penyemaian, hingga panen dan pascapanen. Keterlibatan mereka tidak hanya sebatas pada pekerjaan fisik di lapangan, tetapi juga melibatkan pemikiran strategis untuk menghadapi tantangan yang muncul, seperti perubahan iklim, hama tanaman, dan fluktuasi pasar.

  • Menjaga keberlanjutan pertanian keluarga

Salah satu peran utama ibu-ibu petani adalah sebagai penjaga keberlanjutan pertanian keluarga. Mereka memiliki peran yang krusial dalam meneruskan pengetahuan tradisional seputar pertanian kepada generasi berikutnya. Pengetahuan kearifan lokal yang mereka miliki membuat ibu-ibu petani menjalankan peran sebagai guru bagi anak-anak mereka, mengajarkan cara-cara bertani yang telah diwariskan dari nenek moyang. Ini menjadi pondasi penting untuk menjaga keberlanjutan pertanian dan menjauhkannya dari modernisasi yang tidak selalu sesuai dengan kearifan lokal.

  • Menjaga keseimbangan ekosistem pertanian

Selain itu, ibu-ibu petani juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Mereka adalah pelindung alam yang memahami secara mendalam hubungan kompleks antara tanaman, hewan, dan lingkungan sekitar. Mereka dapat menerapkan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan mempromosikan pola tanam yang memperhatikan keseimbangan ekologi.

  • Membangun solidaritas antar petani

Penting untuk diakui bahwa ibu-ibu petani juga berperan aktif dalam berbagai organisasi pertanian dan kelompok tani. Mereka tidak hanya berperan di tingkat rumah tangga, tetapi juga berkontribusi dalam membangun solidaritas di antara para petani. Melalui perkumpulan seperti ini, mereka dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi permasalahan bersama, seperti akses terbatas terhadap sumber daya atau ketidakpastian pasar.

Penyediaan Pangan bagi Keluarga dan Masyarakat

Pertanian dan penyediaan pangan merupakan elemen kunci dalam kehidupan manusia, dan peran ibu dalam proses ini tidak dapat diabaikan. Ibu, dengan kebijaksanaannya dan perhatiannya terhadap kebutuhan keluarga, memegang peran penting dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan bermutu. Ibu berkontribusi secara signifikan dalam menyediakan pangan, bukan hanya bagi keluarga mereka sendiri, tetapi juga untuk masyarakat lebih luas.

  • Manajer rumah tangga

Salah satu peran utama ibu dalam penyediaan pangan adalah sebagai manajer rumah tangga. Dalam kapasitas ini, ibu bertanggung jawab untuk merencanakan, membeli, dan mempersiapkan makanan sehari-hari untuk seluruh keluarga. Keputusan tentang jenis makanan, jumlahnya, dan frekuensi konsumsinya berada di bawah kendali ibu. Ia harus memastikan bahwa keluarganya menerima nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan gizi yang optimal.

  • Menjaga keberlanjutan pasokan pangan

Selain itu, ibu juga memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan pasokan pangan untuk keluarga. Banyak ibu yang terlibat langsung dalam kegiatan pertanian keluarga, baik itu sebagai petani atau pengelola kebun. Mereka memilih dan menanam tanaman yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, serta mengelola hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan protein dan produk olahan lainnya. Keahlian dan pengetahuan ibu dalam hal ini memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan keluarga.

  • Berkontribusi untuk masyarakat

Tidak hanya dalam lingkup keluarga, ibu juga berperan dalam memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar. Banyak ibu yang tergabung dalam kelompok tani atau koperasi pertanian, di mana mereka dapat berkolaborasi dengan petani lain untuk meningkatkan produksi dan distribusi pangan. Melalui kerjasama ini, ibu dapat menciptakan jaringan yang kuat untuk memastikan akses yang lebih baik terhadap pasar, sumber daya, dan teknologi pertanian.

  • Edukasi pentingnya gizi dan keamanan pangan

Selain itu, ibu juga berkontribusi dalam mendidik masyarakat sekitar tentang pentingnya gizi dan keamanan pangan. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memperkenalkan pola makan sehat dan kebiasaan hidup bersih kepada keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, ibu tidak hanya memainkan peran fisik dalam menyediakan pangan, tetapi juga peran edukatif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan gizi yang seimbang.

Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

Potensi perempuan dalam pembangunan pertanian di Indonesia sangat strategis. Diketahui kontribusi pendapatan perempuan di pedesaan dan pertanian terhadap pendapatan rumah tangga sangat besar. Dari 23 juta kepala keluarga petan di Indonesiai, sebagian besar dari mereka adalah perempuan, isteri atau ibu yang juga terlibat di sektor pertanian.

Perempuan memiliki pengaruh besar dalam menjaga ketahanan pangan. Keterlibatan perempuan di sektor ini mencakup kegiatan produksi (on farm), pengolahan sampai distribusi pangan. Perempuan tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga menjadi penanggung jawab utama terhadap kebutuhan asupan gizi bagi seluruh anggota keluarganya. 

Berbagai hasil riset menunjukan perempuan menjadi faktor penentu dalam ketahanan pangan bagi keluarganya, mulai dari proses produksi di lahan pertanian, pemasaran sampai menyediakan pangan di meja makan serta bertanggung jawab dalam pemenuhan gizi keluarga sehingga perempuan memiliki kontribusi yang sangat penting dalam ketahanan pangan keluarga.

Data FAO 2005, perempuan menghasilkan lebih dari 50% produk pangan dunia termasuk di wilayah Asia. Di Asean, Thailand menduduki peringkat tertinggi menurut jumlah perempuan yang bekerja di bidang produksi pangan (60%), berikutnya Indonesia (54%), Filipina (47%) dan Malaysia (35%). Selain terlibat dalam kegiatan produksi pertanian, perempuan juga berperan dalam kegiatan mengolah dan menyiapkan pangan di keluarga, sehingga perlu mendapat perhatian besar. Kesalahan dalam proses pengolahan dan penyiapan pangan berakibat menurunnya kualitas dan kuantitas gizi pangan dalam keluarga. 

Sehingga dapat disimpulkan, perempuan memiliki peran yang penting dalam ketahanan pangan.  Tanpa peran perempuan tidak akan bisa menghasilkan generasi muda yang hebat dalam memimpin suatu bangsa. 

Oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang berpihak kepada kaum perempuan serta pemberdayaan perempuan dalam ketahanan pangan seperti : meningkatkan peran aktif perempuan di kelompok tani, pelatihan budidaya pertanian dan manajemen usahatani, penyuluhan tentang pengolahan hasil pangan, gizi keluarga, kesehatan keluarga yang melibatkan perempuan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi perempuan dalam ketahanan pangan bangsa pada umumnya dan di keluarga pada khususnya.

  • Tantangan ibu-ibu petani di Indonesia

Namun, di balik segala kontribusinya, masih terdapat tantangan yang dihadapi oleh ibu-ibu petani di Indonesia. Salah satunya adalah akses terhadap sumber daya yang terbatas, seperti lahan pertanian dan modal. Banyak di antara mereka yang harus bekerja keras untuk mengatasi kendala-kendala ini demi kelangsungan hidup keluarga mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan dukungan yang lebih besar agar ibu-ibu petani dapat bekerja dengan lebih efisien dan produktif.

Selain itu, perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi pertanian di Indonesia. Cuaca yang tidak menentu, banjir, dan kekeringan dapat menghancurkan hasil panen dan merugikan petani secara finansial. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih lanjut dalam membangun ketangguhan terhadap perubahan iklim, baik melalui peningkatan infrastruktur pertanian yang tahan iklim maupun pendidikan bagi petani mengenai cara menghadapi tantangan iklim.

Namun, di tengah segala tantangan tersebut, ibu-ibu petani tetap menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. Mereka tidak hanya memiliki peran sebagai produsen, tetapi juga sebagai penjaga keberlanjutan lingkungan dan penjaga kearifan lokal. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk memberikan pengakuan dan dukungan yang pantas terhadap peran vital ibu-ibu petani.

Topik
Artikel Terbaru