Pupuk Bisa Bantu Kesuburan Tanah, Ini Penjelasannya
Pupuk Bisa Bantu Kesuburan Tanah, Ini Penjelasannya
(Istimewa)Dalam Bidang Pertanian, peran tanah sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan budidaya tanaman. Hal tersebut terjadi karena tanah sebagai media tumbuh, penyimpan unsur hara, udara, cadangan jenis jenis air dan sebagai rumah bagi mikroorganisme yang bertugas menguraikan sisa bagian tumbuhan yang telah mati untuk kembali menjadi unsur hara. Pada intinya dalam tanah terjadi berbagai proses biologis dan kimiawi yang terikat dalam satu siklus perputaran.
Berawal dari sisa tumbuhan seperti daun, ranting, akar yang membusuk terurai berkat bantuan mikroorganisme menjadi bahan organik yang akan diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhan. Dari sana tumbuh ranting dan daun baru, seiring berjalannya waktu mengalami penuaan kembali jatuh ke permukaan tanah begitu seterusnya sehingga membentuk sebuah siklus.
Secara umum yang dimaksud dengan kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen yang ada di dalamnya seperti biologi, kimiawi, dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataannya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasannya. Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari berbagai aspek.
Namun secara keseluruhan antara kesuburan dan kesehatan tanah sulit dibedakan karena biasanya jenis jenis tanah yang subur tentu akan membuat tanaman tumbuh sehat terlepas dari faktor bibit penyakit yang dapat saja menyerang suatu tumbuhan atau tanaman. Supaya tanaman dapat memanfaatkan fungsi dan peran tanah diperlukan keadaan tanah yang subur sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Karena peranan kesuburan tanah yang sangat penting tersebut sehingga sebelum memulai program tanam pada lahan baru hendaknya dilakukan observasi untuk mengetahui tingkat kesuburan suatu tanah. Adapun ciri ciri tanah subur diambil dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia adalah Memiliki Lapisan Humus Tebal, Memiliki PH Netral, Memiliki tekstur lempung, kaya dengan biota tanah dan dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman.
Adapun cara membuat tanah yang subur sebagai berikut:
1. Rutin memberikan pupuk
Pupuk membuat tanah tandus menjadi subur kembali. Kandungan unsur hara pada tanah tandus yang rendah, harus ditingkatkan dengan pupuk. Pemberian pupuk bisa menggunakan dua jenis, yaitu pupuk kompos dan pupuk kandang.
Organisme penyubur memegang peranan penting bagi kesuburan tanah. Organisme ini membantu dalam banyak hal. Mulai dari menjadi dekomposer tanah, pengurai polutan, pereaksi kimia dalam tanah, dan lainnya. Dalam hal ini, cacing menjadi salah satu penyubur tanah. Untuk menimbulkan organisme tersebut, perlu melakukan pelapisan dengan cara memberikan pupuk kandang pada tanah.
Sejak 1970-an para petani di tanah air dikenalkan dengan pupuk sintetis kimia, melalui program Revolusi Hijau, sehingga mereka meninggalkan kebiasaan penggunaan pupuk organik atau dulu lebih dikenal pupuk kompos atau pupuk hijau.Beberapa jenis pupuk kimia yang sering dipergunakan petani maupun pekebun yakni urea, pupuk ZA, SP36, KCL, ZK, NPK dan dolomite (kapur karbonat).
Penggunaan pupuk kimia memang mampu meningkatkan produksi pertanian, namun pemakaian yang berlebihan dan dalam waktu yang lama ternyata membawa dampak menurunnya kualitas tanah. Kandungan organik dalam tanah berkurang drastis, mengakibatkan bakteri yang ada dalam tanah kekurangan asupan gizi. Karena bakteri dalam tanah mulai tak efektif bekerja maka residu pupuk kimia tidak terurai sehingga tanah mengeras dan tanaman tidak mendapat pasokan gizi yang cukup.
Sebagai upaya untuk mendorong penggunaan pupuk organik maka Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mensosialisasikan penggunaan pupuk organik yang diperkaya dengan mikroba atau disebut pupuk organik hayati. Menurut peneliti Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Dr. Ir. Etty Pratiwi pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos bisa diperkaya dengan mikroba seperti Trichoderma (dekomposer), mikroba penghasil antipatogen, mikroba pelarut P, dan bakteri penambat N. Namun, mikroba tidak serta-merta ditambahkan ke pupuk organik, tetapi harus memenuhi kualifikasi dan melalui beberapa proses.
Syarat pupuk hayati pengaya adalah bersifat unggul artinya memiliki sifat fungsional dan daya tahan. Selain itu, jika menggunakan lebih dari satu mikroba, mikroba nya tidak bersifat saling antagonis. “Mikroba juga harus dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam pupuk organik serta bisa memberikan nilai tambah pada pupuk organik,” ujarnya.
Pengayaan pupuk organik dengan mikroba uji memberikan manfaat dan lebih menyuburkan tanaman. Sebagai contoh, pupuk organik yang diperkaya dengan Trichoderma bisa mengurangi layu Fusarium sp. pada cabai dan bercak coklat pada tomat. Tidak hanya itu, terdapat beberapa manfaat lainnya dari pengayaan pupuk organik dengan mikroba.
Pupuk organik yang diperkaya mikroba bisa meningkatkan efisiensi pupuk anorganik 20-50 persen, meningkatkan hasil panen 20-50 persen, meningkatkan kualitas hasil panen, meningkatkan ketahanan tanaman, dan bisa memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk organik hayati dinilai bisa menjadi pilihan karena memiliki prospek yang bagus untuk pertanian Indonesia. Selain bisa menjadi solusi untuk pemupukan berimbang, teknologi pemupukan ini juga ramah lingkungan dan sangat tepat digunakan untuk program peningkatan produktivitas pertanian. Upaya ini sudah dilakukan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dengan mengembangkan berbagai pupuk ramah lingkungan (eco-friendly product).
Untuk pupuk hayati (Biotara dan Ecofert) dikembangkan bahan aktif mikroba unggul dengan bahan pembawa organik (kompos dan humat) serta mineral (zeolit). Biotara merupakan pupuk hayati yang adaptif dengan tanah masam lahan rawa dan mampu meningkatkan produktivitas tanaman serta keberlanjutan sumber daya lahan. Keunggulan: Meningkatkan efisiensi pemupukan N dan P/ menghemat pemupukan NPK hingga 25% dari dosis standar lahan rawa. Mendekomposisi sisa-sisa organik
2. Menutup tanah dengan mulsa dalam pertanian
Mulsa sebuah penutup yang diberikan dengan tujuan agar tanah dapat terhindar dari sinar matahari secara langsung. Penggunaan mulsa juga dapat membantu mencegah pertumbuhan rumput, menyediakan nutrisi tambahan pada tanah, serta menjaga kelembabannya. Terdapat tiga jenis mulsa, yaitu mulsa organik, seperti jerami, kulit basah, atau kulit kacang mulsa anorganik, seperti plastik dan batu. Mulsa alami atau hidup, seperti tanaman semanggi, ubi jalar, kacang-kacangan, lainnya.
3. Menggemburkan Tanah
Menggemburkan berguna untuk meningkatkan kualitas tanah. Tanah yang dibajak akan menjadi gembur sehingga tanah memiliki ruang atau rongga untuk bernafas. Penggemburan juga membantu organisme yang hidup di dalamnya tetap hidup agar dapat menyuburkan tanah. (*)