Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Stroberi
sumber foto: Pinterest
(Istimewa)Stroberi sangat cocok dikembangkan atau dibudidayakan di Indonesia. Hal ini didasari murahnya biaya dan bisa dipanen dalam 1-2 tahun dari awal tanam.
Namun, tanaman stroberi sangat rentan terhadap permasalahan hama dan penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman seperti stroberi ini menjadi masalah besar bagi para petani. Pasalnya, hama dan penyakit dapat mempengaruhi tanaman sehingga tanaman tidak bisa menghasilkan produktivitas maksimal.
Hama dan penyakit pada tanaman stroberi merupakan suatu kendala dan masalah yang sangat besar bagi petani karena jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan kerugian akibat menurunnya hasil produksi, tanaman menjadi rusak, bahkan tanaman mati.
Hama Pada Tanaman Stroberi
Hama adalah organisme yang mengganggu dan menyerang apapun dari sesuatu yang dibudidayakan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang menimbulkan kerugian secara nilai ekonomis. Hama dapat menyerang apapun pada budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan.
Berikut ini adalah hama pada tanaman stroberi:
- Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Kutu daun ini memiliki ciri-ciri berwarna kuning kemerah-merahan, dengan ukuran sekitar 2 mm, hidup berkelompok atau bergerombol di permukaan bawah daun. Gejala adanya kutu daun ini adalah pucuk daun mulai keriput, keriting, dan mengakibatkan pembentukan buah dan bunga menjadi terhambat. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan insektisida jenis fastac 15 EC dan Confidor 200 LC.
- Tungau (Tetranychus sp. & Tarsonemus sp.)
Tungau memiliki bentuk dan ukuran yang sangat kecil. Tungau betina cenderung memiliki bentuk seperti oval, sedangkan tungau jantan bentuknya agak segitiga dan telurnya berwarna kemerahan. Tanaman stroberi yang diserang tungai akan timbul bercak kuning di bagian daun sampai menjadi berwarna coklat. Selain itu, daun menjadi keriting, mengering, dan kemudian akan gugur. Tungau dapat dicegah dengan memberikan insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC, atau Agrimec 18 EC.
- Kumbang penggerek (Anthonomus rubi)
Istilah lain dari kumbang penggerek bunga adalah Anthonomus rubi. Adapun kumbang penggerek akar memiliki istilah latin Otiorhynchus rugosostriatus. Sedangkan kumbang penggerek batang disebut dengan O. Sulcatus. Kumbang penggerek ini akan menyebabkan bagian yang digerek terdapat sejenis tepung. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan Insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC, atau Curacron 500 EC.
- Kutu putih (Pseudococcus sp.)
Tanaman stroberi yang diserang kutu putih terlihat jelas dengan munculnya kutu-kutu putih yang dapat menutupi Sebagian tanaman sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi abnormal. Untuk mengendalikan kutu ini, gunakan cara kimia dengan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.
- Nematoda (Aphelenchoides fragariae atau A. ritzemabosi)
Hean ini dapat bertahan di sekitar pucuk tanaman, bahkan pada pangkal batang tanaman. Adanya Nematoda akan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil atau tumbuh tidak normal, dan tangkainya pada daun menjadi kurus. Untuk membasmi hama ini, Anda dapat memberikan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G, atau Nemacur 10 G.
Penyakit Tanaman Stroberi
Penyakit merupakan gangguan terhadap tanaman yang disebabkan oleh patogen dan nonpatogen. Akibatnya proses pertumbuhan pada bagian-bagian tertentu terganggu sehingga menghambat pertumbuhan tanaman stroberi. Penyebaran penyakit patogen dapat melalui jamur, bakteri, rickettsia, mikoplasma, spiroplasma, dan hama yang membawa virus.
Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit pada tanaman stroberi.
- Kapang kelabu (Botrytis cinerea)
Jika tanaman stroberi diserang kapang kelabu, bagian buah akan busuk dan berwarna kecoklatan, hingga kemudian mengering dan berjatuhan. Untuk itu, Anda perlu membuang buah yang sudah terserang penyakit dan lakukan penyemprotan fungisida Benlate atau Gosid 50 SD.
- Busuk buah matang (Coletotrichum fragariae Brooks)
Penyakit ini akan menyebabkan buah yang matang akan membusuk dengan warna coklat muda. Selain itu, juga terdapat beberapa lubang pada buahnya. Anda dapat membuang buahnya terutama yang telah terserang penyakit ini. Kemudian menyemprotkan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP atau Cupravit OB 21.
- Busuk rhizopus (Rhizopus stolonifera)
Gejala jika tanaman stroberi diserang penyakit ini adalah buah membusuk, berair, berwarna coklat muda, dan jika ditekan mengeluarkan cairan dari buah serta memiliki spora berwarna hitam. Untuk mengatasinya, Anda bisa membuang Sebagian buah yang terserang penyakit ini atau dapat dipisah, kemudian semprotkan fungisida yang mengandung bahan aktif.
- Empulur merah
Gejalanya yang terlihat, tanaman stroberi menjadi kerdil. Hal ini karena empulur merah menyerang bagian akar sehingga menyebabkan dedaunan mulai layu dan terkadang tumbuhan akan mati secara mendadak. Untuk menanggulangi penyakit ini, Anda dapat membongkar tanaman yang diserang penyakit ini. Kemudian pisahkan dari tanaman lainnya. Yang terakhir adalah semprotkan fungisida apabila gejala awal sudah terlihat.
- Embun tepung
Bagian tanaman yang terserang embun tepung akan timbul warna kuning, menjadi kering, dan terdapat beberapa tepung di bagian daun dan bunga yang terserang. Penyemprotan fungisida atau Rubigan 120 EC bisa menjadi solusi untuk mengatasi penyakit ini.
- Daun gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae).
Muncul bercak bulat berwarna keunguan tua dan sudut tidak beraturan. Cara praktis untuk melawan penyakit ini adalah memangkas daun yang terserang dan menyemprotnya dengan fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
- Bercak daun
Pada bagian daun tanaman stroberi akan tampak bercak bulat berwarna coklat dan daun berguguran. Anda bisa melakukan pemangkasan daun yang terkena penyakit ini, lalu semprotkan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Funguran 82 WP, Kocide 77 WP, atau cupravit OB 21.
- Busuk pada daun
Gejala yang muncul adalah daun menjadi berwarna abu keunguan dan mulai gugur. Untuk mencegah tanaman mati, semprotkan fungisida dengan Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
- Layu
Penyakit layu ini menyerang daun. Awalnya daun berwarna kuning, kemudian menjadi kecoklatan. Setelah itu, daun layu dan tanaman stroberi akan mati. Fumigasi gas dengan Basamid G akan bisa mengatasi persoalan ini.
- Virus
Virus menyebabkan daun yang tadinya hijau kemudian berubah menjadi kuning, keriput, dan tanaman menjadi kerdil. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih stroberi yang tahan penyakit virus. Jika sudah terkena, semprot dengan pestisida untuk mengendalikan serangga pembawa virus.
Untuk menjaga tanaman stroberi bisa tumbuh dengan subur, rawatlah dengan melakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin. Anda bisa menggunakan pupuk NPK Pelangi 16:16:16 yang diproduksi Pupuk Kaltim. Dengan kandungan Urea granul, DAP, KCL, MgO, Fosfor, dan TE, NPK Pelangi 16:16:16 membantu pembentukan bagian-bagian vegetative seperti daun, batang, dan akar. Selain itu, pupuk ini juga mempercepat pembentukan bunga dan pematangan buah atau biji, sehingga mempercepat masa panen. Dengan demikian, buah stroberi bisa lebih cepat dipanen tanpa gangguan berbagai macam hama dan penyakit. (*)