Free cookie consent management tool by TermsFeedRizqi Darmawan: Petani Milenial yang Sukses Membudidayakan Lettuce Romaine - Demfarm
logo-demfarm

Rizqi Darmawan: Petani Milenial yang Sukses Membudidayakan Lettuce Romaine

·
Petani Milenial Sukses. (Foto: MNC Media)
Petani Milenial Sukses. (Foto: MNC Media) (Petani Milenial Sukses. (Foto: MNC Media))

Keberhasilan dalam dunia pertanian bukan lagi cerita langka, terutama di tangan petani milenial seperti Rizqi Darmawan. Berbasis di Cibodas, Lembang, Rizqi telah membuktikan bahwa pertanian bukan hanya sebuah profesi warisan, tetapi juga bisnis yang penuh potensi.

Pilihan utama Rizqi adalah budidaya lettuce romain, atau yang sering dikenal dengan selada romaine, sebuah varietas selada yang memiliki tekstur lembut namun tetap renyah. Selada ini sering menjadi bahan utama dalam salad. Menariknya, Rizqi memulai perjalanannya sebagai petani pada tahun 2016, terinspirasi oleh pekerjaan orang tuanya yang juga merupakan petani berpengalaman.

Selama tujuh tahun berkutat di dunia pertanian, Rizqi telah berhasil mengembangkan bisnisnya hingga memiliki lahan seluas 2 hektar. Lahan ini terbagi antara milik pribadi, mitra, dan lahan sewa, menciptakan ekosistem pertanian yang terintegrasi.

Bagi Rizqi, kegairahan dalam pertanian modern adalah seperti menciptakan sebuah karya seni, di mana tanaman yang ditanam adalah produknya yang harus memiliki kualitas terbaik. Ia juga menggabungkan metodenya dengan teknologi modern, memanfaatkan pendekatan pasar terlebih dahulu sebelum menanam. Dengan kata lain, Rizqi mencari pasar potensial, kemudian mulai menanam tanaman yang dibutuhkan oleh pasar tersebut. Ia bahkan mengurus segala aspek bisnisnya sendiri, mulai dari budidaya tanaman hingga proses pengepakan dan penjualan produk.

Rizqi juga menerapkan sistem agribisnis yang unik. Ia memulai dari akhir, yaitu dengan mencari pasar yang akan membeli produknya, dan kemudian ia merencanakan penanaman berdasarkan permintaan pasar. Pendekatan ini membuat bisnis pertaniannya terencana dan terukur.

Saat ini, hasil panen selada romaine Rizqi memiliki pasar tersendiri. Ia memasok produknya ke beberapa startup perusahaan sayuran online dan restoran-restoran. Bahkan, produk selada romaine ini telah mencapai pasar di luar kota, seperti Surabaya dan Bali. Pendekatan agribisnis yang ia terapkan telah menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Rizqi saat ini mampu menghasilkan sekitar 300-400 kg selada romaine setiap harinya, dengan permintaan yang terus meningkat mencapai 300-450 kg per hari. Harga jualnya bervariasi sesuai dengan harga pasaran, dengan harga terendah sekitar Rp. 8.000,- per kilogram. Dengan biaya produksi sekitar Rp. 3.000,- per kilogram, Rizqi berhasil menghasilkan keuntungan yang cukup menggiurkan dari hasil panen.

Tidak hanya sukses secara bisnis, Rizqi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat dalam memajukan dunia pertanian. Ia menunjukkan bahwa pertanian modern memiliki potensi besar, dan ia berharap dapat mendorong lebih banyak orang muda untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan sektor pertanian yang kaya akan potensi ini.

Tips Menanam Selada Romaine ala Rizqi

Rizqi menjalani perjalanan menarik dalam budidaya selada romaine. Proses budidayanya dimulai dengan fase semai yang memakan waktu sekitar 20-25 hari, kemudian diikuti dengan proses penanaman, dan puncaknya adalah saat panen yang dilakukan dalam rentang waktu 40-45 hari. Selama proses pertumbuhan tanaman, pemberian nutrisi dilakukan secara berkala, sekitar seminggu sekali, dan perlindungan tanaman dari hama dan penyakit juga merupakan bagian penting dalam strategi pertaniannya.

Rizqi mengimplementasikan program tanam dengan menanam sekitar 20.000 pohon dalam satu kali tanam, yang pada akhirnya mampu menghasilkan panen hingga sekitar 4 ton dalam waktu sepuluh hari. Ini berarti bahwa setiap harinya, Rizqi mampu memanen sekitar 4 kwintal selada romaine yang berkualitas tinggi.

Dalam hal pemupukan, Rizqi memadukan pendekatan organik dan kimia. Ia menggunakan kotoran hewan sebagai pupuk dasar, yang kemudian ditutupi dengan tanah. Selama fase pertumbuhan, ia memberikan pupuk kimia, khususnya NPK. Meskipun menggunakan pupuk kimia, Rizqi selalu memperhatikan dosisnya dengan cermat. Ini dilakukan karena permintaan pelanggan yang menginginkan produk dengan tingkat residu yang rendah.

Salah satu keahlian Rizqi yang menonjol adalah kemampuannya meracik sendiri pupuk NPK. Ia mencampur unsur hara makro utama seperti Nitrogen, Phospat, dan Kalium, dan juga menggabungkannya dengan unsur hara makro sekunder seperti magnesium, kalsium, serta unsur hara mikro seperti zinc, mangan, dan lainnya. Pendekatan ini membantu Rizqi dalam memahami kondisi dan kebutuhan tanaman secara mendalam, menjadikan budidayanya sukses dan memberikan hasil yang luar biasa.

Cara Budidaya Selada Romaine

Tani Muda dapat merintis budidaya selada romaine di rumah dengan dua pilihan media tanam yang berbeda: tanah atau hidroponik. Untuk pertanian selada romaine menggunakan media tanah, langkah awal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi tanam yang optimal. Pastikan lokasi tersebut mendapatkan sinar matahari yang cukup, tetapi tidak terlalu kering. Selada romaine juga memerlukan tanah yang subur dan kaya nutrisi. Setelah itu, persiapkan tanah dengan teliti, membersihkannya dari rumput dan sampah, dan tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kualitas tanah.

Pemilihan bibit selada romaine yang sehat dan segar adalah langkah berikutnya. Pastikan bibit memiliki daun yang hijau dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Buatlah lubang tanam sekitar 2-3 cm dengan jarak tanam yang sesuai. Kemudian, tanam bibit ke dalam lubang dan tutupi dengan tanah. Penting untuk melakukan penyiraman secara teratur, sambil tetap memantau tingkat kelembaban tanah agar tidak terlalu basah. Selanjutnya, perlu dilakukan perawatan rutin, termasuk membersihkan lahan sekali seminggu, memberikan nutrisi melalui pemupukan mingguan, dan perlindungan dengan pestisida yang sesuai. Tani Muda akan mendapatkan hasil panen setelah tanaman tumbuh selama 40-45 hari.

Dengan panduan ini, Tani Muda dapat menjalankan usaha pertanian selada romaine di rumahnya sendiri, menghadirkan sentuhan segar dari kebun sendiri ke dalam hidangan mereka.

Rekomendasi Pupuk Untuk Selada Romaine

Menurut Rizqi, Tani Muda memiliki beragam pilihan dalam pemupukan, dengan salah satunya adalah penggunaan pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar. Namun, tahapan selanjutnya dalam proses pemupukan adalah pemberian pupuk NPK selama masa pertumbuhan tanaman. Bagi tani muda yang belum memiliki keahlian dalam meracik pupuk NPK seperti yang dilakukan oleh Rizqi, solusi praktis adalah menggunakan produk pupuk NPK yang telah tersedia di pasaran, khususnya produk dari PKT.

Pupuk NPK produksi Pupuk Kaltim merupakan pilihan yang tepat, terdiri dari dua jenis utama, yaitu NPK Blending dan NPK Fusion. Produk ini tersedia dalam berbagai komposisi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan jenis tanah yang digunakan. Setiap jenis pupuk NPK ini mengandung tiga unsur hara makro yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan optimal. Bahan baku utama dalam pembuatan pupuk NPK ini melibatkan urea, DAP (Diammonium phosphate) atau RP (Rock phosphate), KCl (Kalium klorida), serta berbagai bahan mikronutrien berkualitas tinggi.

Teknologi pemupukan modern seperti ini menjadi kunci keberhasilan petani muda seperti Rizqi Darmawan dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman mereka, menjadikan pertanian masa kini semakin efisien dan produktif. (Fitri)

Topik
Artikel Terbaru