Urban Farming Microgreens : Salah Satu Solusi untuk Mencegah Stunting
Stunting, masalah gizi kronis akibat asupan gizi yang buruk dalam jangka waktu panjang, telah menjadi perhatian serius di Indonesia. Gejala-gejala seperti pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat, kemampuan fokus dan memori yang rendah, serta pubertas yang lambat, menandai anak-anak yang mengalami stunting. Namun, hal yang paling mencolok adalah pertumbuhan anak yang terhambat, terlihat dari tinggi badan yang tidak sesuai dengan rata-rata anak seumurannya.
Menurut laporan Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021, angka stunting mencapai 24,4%. Angka ini berasal dari berbagai kelompok usia, mulai dari 0 hingga 59 bulan. Penyebab utama stunting adalah gizi yang buruk, baik selama kehamilan maupun setelah kelahiran. Sang ibu yang tidak mendapatkan gizi yang memadai bisa menyebabkan bayi dalam kandungan kekurangan nutrisi. Setelah lahir, pola makan yang tidak seimbang juga menghambat pertumbuhan anak. Kesehatan dan perawatan ibu, mulai dari masa kehamilan hingga menyusui, juga berperan penting dalam mencegah stunting.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting ini. Presiden Jokowi menekankan pentingnya memberikan makanan alami kepada anak-anak dalam rentang usia 0-24 bulan untuk mencegah stunting. Upaya pencegahan ini menjadi krusial untuk memastikan pertumbuhan generasi mendatang yang sehat dan berkualitas.
Urban Farming Microgreens
Urban farming adalah pertanian yang dilakukan di daerah perkotaan atau bagi para tani muda yang tidak memiliki lahan terlalu luas. Saat ini urban farming sudah banyak diterapkan karena banyak masyarakat yang telah sadar akan gaya hidup sehat. Microgreens adalah salah satu dari metode urban farming yang bisa tani muda lakukan di rumah. Microgreens adalah tanaman muda, lunak, dapat dipanen sebagai bibit dan juga bisa dikonsumsi. Tanaman microgreens yang dipanen adalah daun sejati pertama yang berusia sangat muda. Beberapa tanaman yang bisa dijadikan sebagai microgreens adalah wortel, seledri, kemangi, bayam, lobak, bit, brokoli, ketumbar, sorghum, vawang, kubis, kemangi, dan peterseli. Tanaman microgreens mengandung banyak sekali mineral, vitamin, beta karoten yang lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri disaat dewasa. Microgreens juga memiliki kadar enzim terbaik, tinggi akan protein, kaya serat dan rendah kalori. Oleh sebab itu banyak sekali masyarakat yang menyukai dan memilih microgreens untuk tanaman serta sumber makanan di rumah.
Microgreens membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk dapat tumbuh namun tidak secara langsung. Suhu yang tepat untuk microgreens adalah sekitar 24-29 derajat celcius. Microgreens tidak akan dapat tumbuh jika suhu diluar dari pada itu. Tani muda juga harus memperhatikan media tanam dimana kelembaban tanah adalah hal yang harus diperhatikan yaitu 50%. Tanaman microgreens tidak bisa tumbuh bila tanah terlalu lembab ataupun terlalu kering. Tani muda juga harus membersihkan gulma disekitar tanaman agar tidak mengganggu proses pertumbuhan. Tanaman microgreens memiliki tinggi sekitar 10-13 cm . selain menanam microgreens dengan media tanam tanah, tani muda juga bisa menanam microgreens dengan metode hidroponik dengan menggunakan agregat dengan rockwool sebagai media tumbuh.
Untuk bisa menanam microgreens di rumah, tani muda bisa melakukan langkah- langkah berikut. Pertama siapkan wadah bekas baik itu dari kaleng ataupun kemasan air mineral, toples yang bagian bawahnya dilubangi agar air tidak menggenang. Kemudian tani muda bisa mengisi dengan media tanam berupa kompos daun diratakan dan diberi air agar lembab. Lalu taburkan benih dengan rata, tutupi dengan plastik dan tempatkan ditempat gelap selama 4 hari. Setelah benih mulai berkecambah, tani muda bisa memindahkannya ke tempat yang terang. Jangan lupa untuk menjaga kelembaban dengan menyemprot minimal sekali dalam sehari. Microgreens bisa dipanen dalam hari 7-14 pada saat daun sejati pertama tumbuh.
Urban Farming Microgreens Mencegah Stunting
Urban farming sebagai salah satu langkah yang bisa mencegah stunting dari rumah yaitu dengan microgreens. Microgreens yang merupakan sayuran kecil memiliki banyak sekali vitamin dan mineral dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan serta mencegah stunting. Microgreens juga merupakan tanaman yang memiliki kadar gizi tinggi dan sumber pasokan hara mikro esensial seperti seng (Zn) dan besi (Fe), yang selama ini sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting akibat kekurangan gizi.
Microgreens memiliki banyak kandungan vitamin seperti vitamin A, C dan K serta mineral dan unsur hara seperti seng, besi, kalsium dan magnesium. Pencegahan stunting bisa dengan memberikan makanan dari microgreens pada ibu hamil dan pada anak-anak. Anak- anak yang mengalami stunting biasa karena kekurangan gizi salah satunya adalah zat besi. Kadar zat besi yang kurang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak- anak. Pertumbuhan anak menjadi tidak optimal karena kurangnya vitamin dan mineral tersebut. Zat hara vitamin dan mineral bisa didapatkan dari sayur-sayuran dan microgreens adalah salah satu metode yang baik. (Fitri)